Selasa, 01 September 2015

perlawanan indonesia melawan penjajah di setiap daerah

A. PENJAJAHAN BELANDA DI INDONESIA
1. Jatuhnya Daerah-Daerah di Wilayah Nusantara ke dalam Kekuasaan  
    Pemerintah Belanda
 
            Sebelum dijajah bangsa asing , Indonesia terdiri atas beberapa kerajaan yang merdeka. Diantara kerajaan-kerajaan itu ada yang kekuasaannya meliputi seluruh Nusantara , seperti kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
            Kekayaan hasil alam Indonesia berupa rempah-rempah menarik bangsa asing untuk datang ke Indonesia. Seperti Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Jepang.
Portugis merupakan bangsa asing yang pertama masuk ke Indonesia . Mereka mendarat di kepulauan Maluku yang kaya rempah-rempah pada tahun 1511 dan akhirnya menguasai perdagangan di Pulau tersebut. Tak lama kemudian Bangsa Spanyol juga datang ke Maluku pada tahun 1521.
            Tahun 1596 , Belanda datang ke Indonesia , dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Mendarat di Kepulauan Banten, Jawa Barat. Mereka ingin menguasai perdagangan di tanah air kita. Kemudian Belanda mendirikan perkumpulan dagang yang disebut VOC ( Vereenigde Oost Indische Compagnie ) atau Perserikatan Dagang Hindia Timur.
Dari Banten, Belanda terus berusaha untuk meluaskan kekuasaannya sehingga berhasil menguasai Nusantara. Dengan cara menghasut dan memfitnah , bangsa Belanda dengan mudah berhasil mewujudkan keinginannya untuk menguasai wilayah Nusantara. Politik adu domba dijalankan oleh Belanda dengan memanfaatkan para raja dan pembantu dekat raja , sehingga terjadi konflik diantara mereka. Mereka juga tergiur dengan iming-iming harta dari kaum penjajah, tanpa menyadari bahwa kedatangan mereka tersebut akan menyengsarakan rakyatnya.
            2. Sistem Kerja Paksa dan Penarikan Pajak Yang Memberatkan Rakyat
 
            Kerja paksa pada masa penjajahan Belanda disebut Kerja Rodi. Rakyat Indonesia dipaksa bekerja Untuk membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan tanpa mendapatkan upah. Proyek pembangunan jalan sepanjang 1000 km yang terbentang dari ujung Jawa Barat sampai Jawa Timur itu dipimpin oleh seorang Jendral Belanda yang bernama Daendels. Itulah sebab mengapa jalan tersebut di sebut dengan Jalan Daendels. Selama pembangunan jalan, banyak korban yang mati karena kelaparan , kehausan, atau karena dicambuk. Selain itu masih banyak kerja paksa yang dilakukan oleh Belanda, seperti membangun jembatan, menebang kayu dan pembuatan tempat-tempat pertahanan yang semuanya itu adalah untuk kepentingan penjajahan Belanda.
Disamping kewajiban kerja paksa, penjajah Belanda juga menerapkan sistem tanam paksa yang diciptakan oleh Van Den Bosch. Dalam sistem ini rakyat harus menyediakan sebagian tanahnya untuk ditanami tanaman-tanaman yang laku dijual di Eropa, seperti kopi, tembakau, tebu, dan lain-lain. Hasil tanaman ini harus diserahkan kepada pemerintahan Belanda untuk dibeli dengan harga yang telah ditetapkan. Tanah yang digunakan untuk tanam paksa dibebaskan dari pajak tanah. Bagi mereka yang tidak mempunyai tanah harus bekerja di kebun perusahaan pemerintah selama 65 hari tiap tahunnya. Karena ketidakadilan ini, sistem tanam paksa banyak mendapat kecaman dari bangsa Belanda itu sendiri.Salah satu kecaman ini datang adri Eduard Douwes Dekker, yang terkenal dengan nama samaran Multatuli. Pada tahun 1860 ia menulis buku yang berjudul “ Max Havelaar “ yang berisi lukisan penderitaan rakyat pada waktu itu.
Penjajah juga selalu berusaha memaksakan monopoli dagangnya dimana-mana dengan berbagai cara. Para pedagang Indonesia dilarang mengadakan hubungan dagang dengan bangsa lain selain Belanda.
3. Perjuangan Para Tokoh Daerah Untuk Mengusir Penjajah
A. Perjuangan Sultan Agung
 
            Adalah raja mataram yang paling terkenal. Untuk mengusir belanda, Sultan Agung mengerahkan 10.000 prajurit ke Batavia, namun serangan ini gagal. Sebab, Belanda mendapat bantuan dari daerah lain.
            Belajar dari kegagalan yang pertama , tahun 1629 Sultan Agung menyerang lagi, namun serangan ini pun mengalami kegagalan, karena belanda membakar gudang-gudang beras persediaan bahan makanan bagi prajurit mataram. Akibatnya prajurit mataram kekurangan bahan makanan dan terjangkit berbagai macam penyakit.
Walaupun telah 2 kali mengalami kegagalan , Sultan Agung telah menujukan kepada Belanda bahwa bangsa Indonesia tidak mau dijajah. Beliau berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara.
B. Perjuangan Pattimura
 
            Pattimura adalah pahlawan dari Maluku. Belannda menguras semua hasil alam yang dimiliki Kepulauan Maluku, seperti Rempah-rempah, akibatnya rakyat hidup sengsara dan menderita. Melihat hal itu Pattimura bangkit memimpin rakyat Maluku untuk mengusir Belanda. Pasukan Pattimura berhasil merebut benteng Duursted pada tanggal 16 Mei 1817. Dalam peristiwa ini menewaskan Residen Van Den Berg dan sebagai balasan atas kekalahannya ,Belanda mendatangkan bala bantuan yang lebih banyak dan dengan senjata lengkap untuk merebut benteng itu kembali.
Pattimura pantang menyerah dan tidak takut terhadap Belanda. Dengan bantuan seorang pahlawan putri yang bernama Kristina Matra Tiahahu, pattimura bersama rakyat berjuang terus untuk mengusir Belanda. Namun pattimura berhasil ditangkap oleh Belanda dan kemudian dibujuk untuk bekerjasama , namun ditolak dengan tegas. Akibat penolakan ini, Belanda memutuskan untuk menghukum gantung pattimura dan pattimurapun berkata dengan lantang : “ Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi pattimura-pattimura muda akan bangkit.”
C. Perjuangan Untung Suropati
 
            Wilayahnya dari Jawa Tengah sampai Jawa Timur. Perlawanan Untung Suropati dipicu oleh ketidak adilan dan penghianatan bangsa Belanda terhadap Bangsanya. Perlawanannya dimulai tahun 1686 di Jawa Barat, kemudian diteruskan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di jawa Tengah Untung Suropati mendapat bantuan dari Sunan Amangkurat II . Dikartasura, Untung suropati berhasil mengusir pasukan Belanda dan membunuh pimpinannya Kapten Tack. Setelah sebagian daerah Jawa Timur berhasil dikuasai, Untung Suropati kemudian mengangkat dirinya sebagai adipati Wiranegara. Pusat pemerintahannya di Bangil, Jawa Timur. Kedudukan Untung Suropati semakin kuat setelah Amangkurat III menggabungkan diri.
Tahun1706 dibantu pasukan Mataram, Belanda menyerang Bangil . Kota Bangil di pertahankan mati-matian, hingga banyak menimbulkan korban dari kedua belah pihak, termasuk Untung Suropati.
 
D. Perjuangan pangerandiponegoro
 
            Dengan segala siasat, belanda berhasil menanamkan pengaruhnya di kerajaan Mataram. Rakyat ditindas dengan beban berat seperti kerja rodi dan diberlakukannya bermacam-macam pajak. Kerajaan Mataram pun dipecah menjadi 4 kerajaan kecil yaitu Surakarta, Jogjakarta, Mangkunegara, dan Paku alaman. Cara hidup sebagian bangsawan Mataram sangat dipengaruhi oleh Belanda, sehingga menyimpang dari norma ajaran Islam.
            Melihat keadaan itu Rden Mas Ontowiryo(Pangeran Diponegoro) dari kasultanan Yogyakarta berkeinginan mengusir Belanda. Perang dimulaisetelah Belanda membuat jalan melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro. Berlangsung tahun 1825-1830 dengan pusat pertahanan di Selarong. Pimpinan yang membantu pangeran Diponegoro dalam perang ini adalah pangeran Mangkubumi, Kiai Mojo, dan Sentot Pawirodirjo. Diponegoro menggunakan siasat perang gerilya. Siasat ini berhasil. Perang kemudian meluas kedaerah Banyumas, Kedu, Surakarta, Semarang, Demak, Grobogan, Rembang, dan Madiun.
Karena kualahan, Jendral De Kock melakukan suatu tipu muslihat denan cara menyerah. Belanda menyusun strategi untuk berpura-pura ingin melakukan perundingan untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Perundingan dilaksanakan di Magelang, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Menado yang kemudian dipindahkan ke Makasar sampai wafatnya tahun 1855.
E. perjuangan Tuanku Imam Bonjol
 
            Perlawanan rakyat di wilayah Minangkabau, Sumatra Barat, terhadap Belanda dipimpin oleh Imam Bonjol. Perlawananyang disebut juga perang Paderi ini berkobar mulai tahun 1821 -1837.
            Pada awalnya, perang Paderi terjadi karena adanya perselisihan antara kaum adat dan kaum Paderi. Kedua kaum tersebut tidak sepakat mengenai pelaksanaan ajaran Islam. Kaum Paderi berkehendak untuk melaksanakan ajaran Islam secara murni dan tidak tidak terpengaruh adat, sedangkan kaum adat berpendapat sebaliknya. Masing-masing golongan saling mempertahankan pendapatnya, sehingga pertikaian pun tidak terelakan lagi.
            Peristiwa ini merupakan kesempatan baik bagi Belanda untuk merebut Sumatra Barat, degan siasatnya yaitu politik adudomba. Belanda kemudian membantu pihak yang lemah,yaitu kaum adat,untuk menghadapi kaum Paderi.Kesua kaum itu sama-sama menyadari bahwa peristiwa ini hanya akan menguntungkan Belanda semata.Kaum Paderi dan Adat kemudian bersatu melakukan perlawanan terhadap Belanda.
            Namun sayang,akibat taktik licik belanda,Tuanku Imam Bonjol di tangkap.Beliau diasingkan ke Cianjur dan tidak lama kemudian dipindahkan ke Ambon dan Makasar sampai wafatnya.
 
F.Perjuangan pangeran Antasari
 
            Pangeran Antasari adalah pejuang dan pahlawan dari kalimantan.Bertepatan dengan penggantian tahta kerajaan, Belanda menghendaki Tamjid Illahi untuk naik tahta,hal ini untuk menguntungkan Belanda.Melihat hal ini kemudian rakyat mendekati Pangeran Hidayattulah yang lebih berhak menduduki tahta kerajaan.Belanda berusaha menyelesaikan permasalahan dengan cara kekerasan,akibatnya perlawanan rakyat mulai berkobar pada tauhun 1859 di bawah pimpinan Pangeran Hidayattulah.Namun Pangeran Hidayattulah tertangkap dan di asingkan di Cianjur.
            Pangeran Hidayattulah digantikan dengan Pangeran Antasari, Pangeran Antasari dan rakyat kalimantan mempertahankan wilayah kalimantan dengan mati-matian sampai tahun 1863.
G.Perjuangan rakyat Aceh
 
            Dimulai tahun 1873 terjadi karena Belanda ingin menguasai Aceh yang terlentak dipintu gerbang selat malaka.Letak Aceh sangat strategis untuk menguasai Nusantara.
            Serangan pertama Belanda di bawah pimpinan Jenderal Kohler berhasil di patahkan oleh pasukan rakyat Aceh yang dipimpin antara lain oleh Teuku Umar,Cut Nyak Dien, Teuku Cik Di Tiro, Panglima Polem dan Cut Mutia.Jenderal Kohler tewas dan prejutitnya kembali ke Batavia. Dengan segala taktik Belanda berhasil menguasai Kotaraja. Hendak menguasai daerah di luar kota, Jenderal Pel tewa dalam perang. Belanda menggunakan siasat kultur stelsel yang bersifat mempertahankan diri dalam benteng, namun gagal. Teuku Umar berhasil memperdayai Belanda denga cara menyerah dan kembali menyerang Belanda. Padatun 1899 Teuku gugur di medan perang sebagai pahlawan bangsa, namun perlawanan rakyat terus berkobar sampai tahun 1903.
 
H. perlawanan Sisingamangaraja XII dan Rakyat Batak
 
            Dipimpin oleh Raja Batak sisingamangaraja XII di daerah Tapanuli, tahun 1883-1907. Pada tahun 1907 Sisingamangaraja tertembak dan gugur, namun sesuai kepercayaan rakyat Batak rohnya dipercaya masih ada melawan penjajah Belanda, dan rakyat Batak dengan semangat melanjudkan perjuangan melawan Belanda
B. PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
 
1. pendudukan Jepang di Indonesia
            Berakhirnya penjajahan Belanda tidak berarti berakhirnya masa  penjajahan di Indonesia. Setelah dijajah Belanda, Indonesia jatuh ketangan Jepang. Dengan tujuan mengaruk kekayaan alam di Indonesia.
            Pendudukan ini diawali dengan meletusnya perang dunia II tahun 1939.  Perang dunia II adalah perang antara blok negara sekutu melawan Jerman, Italia, dan Jepang. Blok negara sekutu terdiri atas, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Cina dan Belanda.
            Pada tahun 1941, Jepang berhasil merebut dan menduduki Malaysia, Hongkong, Filipina, dsn Singapura. Dari Singapura, bala tentara Jepang maju menyeerbu Indonesia yang waktu itu masih dijajah Belanda. Jepang berhasil merebut dan menduduki Indonesia. Pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di kalijati, Purwakarta, jawa Barat.
            Pada bulan April 1942, pemerintah Jepang mengkampanyekan gerakan tiga A, yaitu:
-          Jepang cahaya Asia
-          Jepang pelindung Asia
-          Jepang pemimpin Asia
Namun gerakan ini tidak mendapat dukungan rakyat, lahirlah gerakan pemuda yang berhalauan kebangsaan bernama barisan banteng. Namun kemudian dibubarkan oleh Jepang karena tidak menguntungkan. Kemudian pemerintah Jepang mendirikan Pusat Tenaga Rakyat(putera). Jepang mengangkat 4 orang tokoh nasional(4 serangkai) yaitu Ir Sukarno, Drs Moh Hatta, Ki Hajar Dewntara, dan KH Masmansyur sebagai pemimpin. Empat serangkai tersebut bersedia menerima penunjukan dan pengangkatan Jepang, namun mereka mempunyai maksud dan jutuan yang berbeda dengan maksud dan tujuan Jepang. Empat serangkai ingin menggunakan putera sebagai wadah perjuangan bangsa indonesia bangsa Indonesia untuk mempersiapkan diri merebut kemerdekaan. Jepang tidak pernah merasakan sumbangan putera bagi kepentingannya, putera dibubarkan dan Jepang membentuk Jawa Hokokai(kebaktian rakyat Jawa).
            Jepang mulai digempur oleh sekutu dan menggerakkan para pemuda Indonesia untuk membantu para sekutu. Pemuda-pemuda yang dididik setang militer tersebut dihimpun dalam beerbagai organisasi seperti Seinenden(barisan pemuda), dan Keibodan(barisan pembantu polisi). Jepang juga membentuk tentara pembela tanah air(peta). Sebagai pemimpin peta Supriadi. Bnanyak para pemuda yagn memanfaatkan kesempatan belajar sebanyak-banyaknya dalam bidang kemiliteran untuk mempersiapkan diri menyongsong kemerdekaan tanah air.
 
2. Sebab dan Akibat Pengerahan Tenaga Romusha Oleh Jepang Terhadap Indonesia
            Jepang di zaman dahulu sangat berbeda dengan Jepang di zaman sekarang. Dahulu adalah penjajah yang sangat kejam bagi Indonesia, sekarang Jepang terkenal sebagai negara yang maju khususnya dibidang industri.
             Di masa pendudukan Jepang rakyat Indonesia sangat menderita karena Jepang lebih kejam dari Belanda. Jepang ingin mencari keuntungan negrinya sendiri. Hal ini mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia, yakni makanan sulit didapat sehingga kelaparan terjadi dimana-mana, pakaian pun sulit didapat, rakyat pun terpaksa memakai kain yang terbuat dari kaurng goni. Semua kegiatan ditujukan untuk kepentingan Jepang. Rakyat dipaksa menanam tumbuhan jarak karna minyaknya digunakan pelumas mesin-mesin perang dan pesawat terbang Jepang.
            Seperti penjajah Belanda, Jepang pun menetapkan kerja paksa bagi Indonesia. Kerja paksa ini disebut romusha. Romusha dipakai karena Jepang ingin melindungi dirinya dari dari serangan sekutu dengan cara membangun benteng-benteng dan jalan-jalan. Akibatnya rakyat indonesia sangat menderita karena para romusha dipaksa bekerja tanpa upah. Bahka ada rakyat yang ditangkap dan dikirim untuk romusha ke luar jawa atau luar negeri. Rakyat yang dijadikan romudha tidak hanya laki-laki tapi juga perempuan. Banyak juga romusha yang jatuh sakit dan meninggal dunia. Penderitaan rakyat sangat berat. Sebagai romusha rakyat tidak ada bedanya dengan budak yang menerima perlakuan kejam dari penjajah.
C. TOKOH PENTING PERGERAKAN NASIONAL
 
1. RADEN AJENG KARTINI
Lahir pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. R.A Kartini merupakan putri dari Bupati Jepara yang bernama Sasraningrat. R.A Kartini adalah salah seorang diantara anak-anak yang beruntung bisa mengenyam pendidikan . Ia merupakan murid yang cerdas sehingga dapat menamatkan pelajarannya ditingkat SD. Namun sayangnya, RA Kartini dilarang melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah karena sesuai aturan yang ada, anak gadis yang berusia 12 tahun harus mulai dipingit dan tidak boleh keluar rumah. Larangan itu dipatuhi oleh Kartini dengan ikhlas karena rasa cinta dan hormatnya kepada orang tua. Walaupun dipingit, ia ingin agar perempuan Indonesia mendapatkan pendidikan yang tinggi . Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesianya tidak akan maju apabila kaum perempuannya terbelakang. Cita-cita ini sering ditulis dalam surat-surat kartini yang dikirimkan kepada sahabatnya dinegara belanda. Surat-surat yang ditulis dalam bahasa Belanda itu kemudian dikumpulkan dan dibukukan oleh YH.Abendanon. selanjutnya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Armyn Pane dengan judul “ Habis Gelap Terbitlah Terang “.
RA Kartini bersama suaminya yaitu seorang Bupati di Rembang bernama Adipati Joyo Adiningrat mendirikan sekolah perempuan.
RA Kartini wafat pada tahun 1904 dan dimakamkan di Mantingan , Kabupaten Rembang , Jawa Tengah.
 
2. DEWI SARTIKA
Dewi Sartika adalah seorang perempuan yang dilahirkan di Bandung, Jawa Barat. Seperti halnya kartini, Dewi Sartika juga bercita-cita mengangkat derajat kaum perempuan dan mencerdaskan bangsanya. Ia juga mendirikan sekolah untuk kaum perempuan. Dan berusaha keras mengangkat derajat kaum perempuan setingkat dengan kaum laki-laki.

 3. KI HAJAR DEWANTARA
Yang sebelumnya dikenal dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat, sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.
Sejarah pendidikan beliau,setelah menamatkan Sekolah Dasar Belanda (ELS), beliau meneruskan ke STOVIA ( Sekolah Dokter Bumi Putera ). Beliau juga aktiv menulis untuk berbagai surat kabar, seperti Sedyotomo, Midden Java , De Express dan Utusan Hindia.
Pada tanggal 25 Desember 1912 , R.M. Suwardi Suryaningrat mendirikan Indische Partij (IP) bersama dengan Danudirja Setiabudi dan dr.Cipto Mangunkusumo. Kemudian pada tahun 1913 beliau ikut membentuk Komite Bumi Putera yang bertujuan menentang maksud pemerintah Belanda untuk merayakan 100 tahun bebasnya negara itu dari penjajahan Perancis. Tulisan beliau yang berjudul “ Als ik een Nederlander was “ ( Sekiranya Aku Seorang Belanda ), menyindir Pemerintah Belanda dengan sangat pedas sekali. Karena tulisan ini, beliau dibuang ke negeri Belanda pada bulan Agustus 1913. Masa pembuangan ini dimanfaatkan oleh RM Suwardi Suryaningrat untuk belajar mengenai pendidikan dan pengajaran sampai memperoleh Europeesche Akte ( Akta Guru Eropa ).
Setelah menamatkan sekolahnya, Ki Hajar Dewantara kembali ke Indonesia dan kemudian mendirikan Perguruan Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922.  Walaupun mendapat banyak ritangan dalam perjuangannya dibidang pendidikan , kegiatan Ki Hajar Dewantara  dalam dunia politik tetap berjalan. Tahun 1943, Ki Hajar Dewantara Ikut membentuk Putera dan menjadi salah seorang pemimpinnya bersama dengan Ir.Soekarno , Drs.Moh Hatta, dan KH Mas Mansyur. Karena pengalaman dan perjuangan beliau di bidang pendidikan, Ki Hajar sempat menjabat Menteri Pendidikan , Pengajaran dan Kebudayaan di zaman kemerdekaan. Pada tanggal 26 April 1959, Beliau wafat dan di makamkan di Yogyakarta.
 
4. DOUWES DEKKER
Ernes Eugene Douwes Dekker atau lebih dikenal dengan nama Danudirja Setiabudi, Lahir di Pasuruan , Jawa Timur pada tanggal 8 Oktober 1879. Beliau merupakan campuran dari Belanda, Jerman , Perancis,dan jawa.
Beliau pemimpin harian De Express. Pada tahun 1912 bersama Suwardi Suryaningrat dan dr. Cipto Mangunkusuma mendirikan Indische Partij, partai politik pertama yang lahir di Indonesia.  Karena kegiatannya dalam komite Bumiputera , Danudirja Setiabudi dibuang ke negeri Belanda pada tahun 1913. Setelah lima tahun dalam pembuangan , Beliau kembali ke Indonesia dan mendirikan perguruan Ksatrian Institut. Kegigihan dalam perjuangannya menyebabkan beliau berulang kali dipenjarakan. Terakhir kali beliau dibuang kembali ke negeri Belanda setelah sebelumnya pada tahun 1941 dipenjarakan di Jakarta. Ketika perang Dunia II selesai, beliau pulang ke Indonesia secara diam-diam dan ikut membantu perjuangan kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka, Danudirja Setyabudi diangkat sebagai Menteri Negara dalam kabinet Syahrir III dan menjadi penasihat delegasi RI dalam perundingan-perundingan dengan Belanda.
Beliau wafat dan di makamkan sebagai seorang muslim di Bandung pada tanggal 28 Agustus 1950

Tidak ada komentar:

Posting Komentar